7-Eleven Tutup 444 Gerai di Amerika Utara: Imbas Penjualan Anjlok dan Inflasi Tinggi
Minimarket 7-Eleven baru saja mengumumkan langkah drastis dengan menutup 444 gerainya yang berkinerja buruk di seluruh Amerika Utara. Penutupan ini menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk menghadapi tantangan besar yang melanda industri ritel, seperti penurunan penjualan, persaingan ketat, dan perubahan pola konsumsi masyarakat.
Keputusan untuk menutup ratusan gerai ini tak terlepas dari beberapa faktor utama. Salah satunya adalah sepinya pembeli di berbagai lokasi, terutama di wilayah yang terkena dampak inflasi dan tingginya suku bunga. Penurunan penjualan produk rokok, yang selama ini menjadi kategori penjualan terbesar di gerai-gerai 7-Eleven, turut memperburuk kinerja perusahaan. Seiring dengan berubahnya gaya hidup masyarakat dan meningkatnya regulasi terkait produk tembakau, kategori ini kehilangan daya tariknya.
Menurut 7-Eleven, penurunan konsumsi ini paling terasa pada warga kelas menengah dan bawah, yang lebih terpengaruh oleh tekanan inflasi. Tingginya biaya hidup membuat mereka lebih selektif dalam berbelanja, terutama untuk kebutuhan sehari-hari. Ini memengaruhi banyak gerai yang sebelumnya menjadi andalan di kawasan tersebut.
Penutupan ini mencakup sekitar 3% dari portofolio 7-Eleven, yang saat ini mengoperasikan lebih dari 13.000 toko di seluruh Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Meski angka penutupan terlihat signifikan, 7-Eleven menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk menjaga keberlanjutan pertumbuhan perusahaan.
Selama enam bulan terakhir, pendapatan perusahaan mengalami penurunan, namun 7-Eleven tetap optimis dengan rencana bisnisnya. Mereka berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam kategori makanan di Amerika Serikat. Makanan kini menjadi produk dengan penjualan tertinggi di banyak gerai, serta menjadi daya tarik utama bagi pelanggan yang mencari kepraktisan dalam berbelanja.
Langkah penutupan ratusan gerai ini diharapkan dapat membantu 7-Eleven untuk lebih fokus dalam mengoptimalkan gerai-gerai yang masih bertahan. Dengan menyesuaikan strategi bisnisnya, 7-Eleven berusaha menjaga relevansinya di tengah persaingan yang semakin ketat dalam industri minimarket, sembari menavigasi perubahan ekonomi dan kebiasaan belanja masyarakat.
sumber : finfolkmoney