Google Didenda Jumlah Fantastis oleh Pengadilan Rusia: Tantangan Besar Teknologi di Era Polarisasi Media
Pengadilan Rusia baru saja mengguncang dunia dengan menjatuhkan denda sebesar 2 undesiliun rubel Rusia pada Google. Angka yang teramat besar ini adalah hasil dari perselisihan yang sudah berlangsung sejak 2020, di mana Google diputuskan bersalah karena tidak memulihkan akun-akun pro-Kremlin di platform YouTube. Bukan denda biasa, jumlah ini setara dengan 36 nol setelah angka 2, dan melebihi kekayaan Elon Musk hingga miliaran kali lipat! Bahkan, dalam konteks ekonomi global, angkanya mencengangkan: denda tersebut berjumlah sekitar 195,2 kuintiliun kali dari Produk Domestik Bruto (PDB) dunia.
Denda ini menjadi tamparan keras bagi Google, yang awalnya hanya dikenakan penalti harian sebesar 100.000 rubel, dengan ancaman pelipatgandaan setiap minggu apabila tidak menindaklanjuti perintah pemulihan akun. Pengadilan Rusia mengamanatkan bahwa dalam waktu sembilan bulan sejak keputusan, semua akun media Rusia yang ditangguhkan harus dipulihkan. Saluran yang menjadi sorotan dalam kasus ini mencakup jaringan televisi besar Rusia seperti Zvezda, Channel One, VGTRK (dengan sub-channel Russia 1 dan Russia 24), Parliamentary Television, dan beberapa nama besar lainnya.
Latar belakang kasus ini menyisakan pertanyaan yang tidak mudah dijawab: Bagaimana batas-batas antara kebijakan moderasi konten dengan aturan negara yang sangat berbeda? Di sisi lain, Google berpegang pada prinsip netralitas platform, namun berada di bawah tekanan undang-undang sanksi yang mewajibkannya memblokir akun-akun yang terkait dengan aktor yang dikenakan sanksi Barat sejak 2014. Pada akhirnya, ini bukan hanya tentang siapa yang menang atau kalah dalam persidangan, tetapi lebih kepada bagaimana teknologi, politik, dan kebijakan saling berbenturan di tengah polarisasi global.
sumber :idx_channel