TSr6TSY9GSY6TfziBUz7GSMpTY==

Slider

Ribuan Pengendara Terjaring Operasi Zebra Lodaya di Jawa Barat: Peningkatan Kesadaran Berlalu Lintas Jadi Fokus Utama

 


Ribuan Pengendara Terjaring Operasi Zebra Lodaya di Jawa Barat: Peningkatan Kesadaran Berlalu Lintas Jadi Fokus Utama

Operasi Zebra Lodaya yang digelar oleh Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat pada 14 hingga 21 Oktober 2024 berhasil menindak ribuan pengendara yang melanggar aturan lalu lintas. Selama sepekan pelaksanaan operasi, hampir 10.000 pengendara terjaring razia, menurut Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Jules Abraham Abast.

Menurut Jules, hasil ini mencerminkan tingginya kesadaran masyarakat dalam mematuhi peraturan lalu lintas, meskipun masih banyak pelanggaran yang ditemukan. "Selama periode H1 hingga H7 Operasi Zebra Lodaya 2024, Polda Jabar berhasil menindak lebih dari 10.000 pelanggaran, dengan mayoritas terkait penggunaan helm dan kelengkapan kendaraan," ungkap Jules dalam keterangannya, Senin, 21 Oktober 2024.

Fokus Utama: Kesadaran Berlalu Lintas

Operasi Zebra Lodaya kali ini memang berbeda dari sebelumnya, karena lebih mengutamakan peningkatan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas. Razia kali ini tidak hanya menindak pengendara yang melanggar, namun juga menjadi sarana edukasi untuk mendidik masyarakat tentang pentingnya keselamatan berkendara.

Pelanggaran umum yang ditemukan antara lain pengendara yang tidak memakai helm, menggunakan knalpot bising (brong), dan kendaraan yang tidak dilengkapi dengan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB). Pelanggaran ini seringkali menjadi pemicu kecelakaan lalu lintas, yang menjadi alasan utama bagi pihak kepolisian untuk melakukan penindakan.

Penurunan Tilang, Peningkatan Teguran

Ada perbedaan signifikan dalam cara penindakan pada operasi kali ini. Tindakan tilang—baik melalui Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) mobile maupun manual—mengalami penurunan dibandingkan dengan operasi sebelumnya. Namun, jumlah teguran kepada masyarakat justru mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan edukatif yang lebih humanis mulai diterapkan oleh pihak kepolisian.

"Selain penegakan hukum, kami juga melakukan sosialisasi dan penyuluhan di berbagai titik strategis untuk mengedukasi masyarakat mengenai keselamatan berkendara," tambah Jules. Hal ini bertujuan agar pengendara tidak hanya menghindari pelanggaran hukum, tetapi juga menyadari pentingnya keselamatan diri dan orang lain di jalan raya.

Ribuan Personel Turun Tangan

Operasi Zebra Lodaya 2024 melibatkan total 1.967 personel dari Polda Jawa Barat dan Polres di seluruh wilayah. Rinciannya, 520 personel berasal dari Polda Jawa Barat dan 1.447 personel dari berbagai Polres. Kehadiran ribuan petugas ini tentu membuat pengawasan lebih ketat, sekaligus memberikan rasa aman kepada masyarakat.

Dengan pelaksanaan yang berlangsung hingga 27 Oktober 2024 mendatang, Polda Jawa Barat akan terus berupaya meningkatkan kualitas sosialisasi, sehingga pengendara bisa lebih disiplin dan memahami pentingnya mematuhi aturan demi keselamatan bersama.

Menurunkan Risiko Kecelakaan

Operasi Zebra Lodaya bukan hanya soal menindak pelanggaran, tetapi juga upaya preventif untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas. Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat, diharapkan jumlah kecelakaan dapat diminimalisir.

Sebagai bagian dari upaya tersebut, pihak kepolisian berencana untuk memperkuat penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat dengan berbagai metode, termasuk penggunaan media sosial dan kampanye keselamatan lalu lintas.

Kesadaran dalam berlalu lintas memang menjadi kunci utama, dan Polda Jawa Barat berkomitmen untuk terus menjalankan operasi serta program edukasi demi tercapainya kondisi lalu lintas yang aman dan tertib.

sumber.ayobandung.com

Special Ads
Special Ads
Special Ads
© Copyright - INFORMAXI MEDIA
Added Successfully

Type above and press Enter to search.