TSr6TSY9GSY6TfziBUz7GSMpTY==

Slider

Siaga PD 3! Tentara Korut Siap Meramaikan Konflik di Ukraina, NATO Berteriak



Siaga PD 3! Tentara Korut Siap Meramaikan Konflik di Ukraina, NATO Berteriak

Ketegangan di Eropa memanas! 10.000 tentara Korea Utara siap merapat ke Ukraina, langsung di bawah komando Kremlin. Pentagon dan NATO konfirmasi, pasukan Korea Utara ini telah mendarat di Rusia untuk latihan sekaligus bertempur dalam perang yang kini memasuki tahun ketiganya. Banyak yang khawatir langkah ini akan membuat dunia lebih dekat ke Perang Dunia 3, apalagi konflik ini berpotensi merusak stabilitas kawasan Indo-Pasifik, menambah was-was di Jepang, Korea Selatan, hingga Australia.

Informasi dari intelijen NATO menunjukkan sebagian prajurit Korut sudah berada di Kursk, dekat perbatasan Ukraina. Mark Rutte, Sekjen NATO, menegaskan bahwa kehadiran mereka adalah “eskalasi berbahaya,” menambah tekanan bagi angkatan bersenjata Ukraina yang sudah kelelahan melawan serangan balik Rusia. Ukraina, yang berhadapan dengan Rusia di beberapa front utama, makin terdesak dengan kehadiran pasukan tambahan dari Korea Utara yang siap berperang di garis depan.

Sementara Presiden Rusia, Vladimir Putin, tampaknya tidak gentar sedikit pun. Dengan relasi semakin erat dengan negara-negara yang dipandang sebagai ‘penyeimbang Barat’ seperti China, Iran, dan kini Korea Utara, Putin semakin menunjukkan upaya membentuk tatanan baru. Tidak hanya tentara Korut, drone Iran dan pasokan amunisi dari Pyongyang terus mengalir ke Moskow sebagai dukungan tambahan.

Rutte di hadapan perwakilan NATO dan Korea Selatan, menyatakan kekhawatiran mendalamnya akan langkah ini, yang membuat NATO dan sekutunya mengkaji ulang aturan larangan penggunaan senjata jarak jauh Ukraina terhadap Rusia. Apalagi, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sudah memberi peringatan bahwa tentara Korea Utara siap turun langsung dalam pertempuran di medan perang dalam beberapa hari ke depan.

Di sisi Amerika Serikat, Presiden Joe Biden tidak menutupi keresahannya. Menurutnya, ini adalah langkah yang “sangat berbahaya.” Pentagon dengan tegas menuturkan bahwa tentara Korea Utara yang terlibat di medan perang ini akan dianggap sebagai pihak yang berperang secara aktif bersama Rusia. Sabrina Singh, juru bicara Pentagon, menegaskan bahwa jika pasukan Korut benar-benar melintas ke garis depan, maka posisi Korea Utara akan semakin berisiko di mata komunitas internasional.

Rusia dan Korea Utara: Aliansi yang Makin Solid

Menariknya, di tengah ketegangan ini, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov memilih tanggapan yang kalem. Dengan santai, ia menyebut bahwa Moskow dan Pyongyang telah menandatangani pakta keamanan di bulan Juni, menunjukkan bahwa hubungan mereka sudah kokoh. Namun, Lavrov tak secara eksplisit mengakui bahwa tentara Korea Utara berada di Rusia, hanya menyebutkan bahwa seperti halnya tentara Korut, instruktur Barat juga membantu Ukraina secara diam-diam.

Dengan tentara Korut di garis depan dan pengaruh Amerika Serikat yang bisa saja goyah jika Trump kembali memenangkan pemilu, Ukraina harus bersiap-siap menghadapi masa-masa sulit. Pihak Ukraina kini dilaporkan tertekan di wilayah Donetsk, di mana pasukan Rusia terus menggempur hingga berhasil merebut desa Tsukuryne, meskipun serangan mereka berjalan lambat.

Tinggal menunggu waktu, apakah penambahan tentara Korut ini akan mempercepat kemenangan Rusia, atau justru membawa NATO semakin dekat ke garis depan konflik? Satu yang pasti, dunia kini berada dalam ketidakpastian yang berbahaya—dan Perang Dunia 3 mungkin saja tidak lagi sekadar ancaman.

Special Ads
Special Ads
Special Ads
© Copyright - INFORMAXI MEDIA
Added Successfully

Type above and press Enter to search.